Kategori Kehamilan Risiko Tinggi, Jangan Dianggap Remeh ya!
Mama barangkali sempat dengar arti kehamilan beresiko tinggi atau pregnancy high risk. Tetapi tahukah Mama apakah arti dari arti itu?
Kehamilan beresiko tinggi ialah kehamilan di mana Mama, janin atau bahkan juga ke-2 nya beresiko semakin tinggi untuk alami permasalahan kesehatan sepanjang kehamilan atau persalinan, bila dibanding dengan kehamilan biasa atau yang bukan beresiko tinggi.
Misalkan ialah Mama yang mempunyai kisah permasalahan kesehatan akut seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, keadaan ini membuat Mama mempunyai kehamilan beresiko tinggi, bahkan juga bila keadaannya termonitor secara baik. Begitu diambil dari National Institute of Child Health and Human Development.
Beberapa faktor lain terhitung salah satunya seperti infeksi, luka, dan masalah kehamilan, dapat tempatkan kehamilan pada resiko tinggi.
Wanita yang kehamilannya beresiko tinggi kemungkinan membutuhkan perawatan spesial dan pengecekan teratur oleh dokter supaya kesehatannya masih terlindungi. Bila perlu, kerjakan diskusi sama dokter kandung subspesialis fetomaternal.
Tipe perawatan spesial yang dibutuhkan akan tergantung pada beberapa faktor resiko detil, dan kesehatan keseluruhnya ibu dan janin. Tetapi ingat ya, karena hanya kehamilan dipandang beresiko tinggi, bukan bermakna permasalahan itu pasti berlangsung.
Berikut keadaan yang terhitung dalam kelompok kehamilan resiko tinggi:
Bila seorang wanita mempunyai kisah tekanan darah tinggi semenjak saat sebelum kehamilan, karena itu ini perlu diumumkan sama dokter waktu pengecekan. Tekanan darah tinggi yang tidak termonitor bisa tingkatkan resiko berat tubuh lahir rendah pada bayi.
Disamping itu, kisah tekanan darah tinggi bisa juga memunculkan resiko preeklampsia, yaitu di mana tekanan darah Mama mendadak bertambah mulai pada umur kehamilan 20 minggu. Oleh karenanya, penting untuk Mama untuk teratur lakukan pengecekan tekanan darah waktu periksa ke dokter atau bidan.
Tapi walau tekanan darah tinggi bisa beresiko untuk Mama dan janin, sejumlah besar wanita dengan tekanan darah tinggi masih dapat mempunyai kehamilan dan persalinan yang sehat, terlebih bila desakan darahnya masih dapat teratasi saat sebelum kehamilan.
Penting untuk wanita dengan diabetes untuk mengendalikan kandungan gula darahnya saat sebelum hamil dan sepanjang kehamilan. Sepanjang beberapa minggu awal kehamilan, bahkan juga waktu Mama sendiri belum mengetahui sedang hamil, kandungan gula darah yang tinggi bisa mengakibatkan cacat lahir.
manchester united harus siap untuk tenda tiba-tibaSaat diabetes dan kandungan gula darah dapat termonitor secara baik juga seorang masih beresiko alami perombakan metabolisme sepanjang kehamilan, hingga masih diperlukan perawatan atau penyembuhan tambahan untuk menolong proses persalinan yang sehat nanti.
Bayi ibu dengan diabetes condong mempunyai berat tubuh yang tinggi dan mempunyai gula darah rendah selekasnya sesudah lahir. Itu fakta lain untuk ibu hamil dengan diabetes tetap perlu mengatur gula darahnya dengan ketat.
Keadaan autoimun seperti lupus dan multiple sclerosis bisa tingkatkan resiko seorang wanita untuk alami permasalahan waktu kehamilan dan persalinan. Selaku contoh, wanita dengan lupus beresiko semakin tinggi untuk alami kelahiran prematur.
Beberapa kemungkinan mendapati jika tanda-tanda penyakitnya lebih baik sepanjang kehamilan, sesaat yang lain malah tidak begitu.
Beberapa obat yang biasanya dipakai untuk menyembuhkan penyakit autoimun kemungkinan beresiko untuk janin, hingga dibutuhkan diskusi teratur dan taati saran minum obat cuman dari dokter, Ma.
Pada wanita yang pertamanya kali hamil pada umur di atas 35 tahun, riset memperlihatkan jika mereka mempunyai resiko kesehatan yang semakin tinggi. Ini bila dibanding dengan wanita yang hamil pada umur lebih muda.
Beberapa permasalahan yang lebih beresiko untuk dirasakan misalkan tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, kehamilan ektopik, persalinan dengan operasi cacesar, kompleksitas persalinan seperti perdarahan terlalu berlebih, dan masalah genetik pada janin (terhitung salah satunya sindrom Down).
Oleh karenanya, pada kehamilan dengan umur di atas 35 tahun, janganlah lupa untuk teratur lakukan diskusi sama dokter ya, Ma.
Rutin minum minuman beralkohol selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi dengan gangguan spektrum alkohol janin (FASD), sindrom kematian bayi mendadak, dan masalah lainnya.
FASD merupakan berbagai dampak pada janin yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol selama kehamilan. Dampaknya dimulai dari tahap yang ringan hingga kronis, dengan menghitung salah satu permasalahan ulama dan pembangunan; masalah sikap; fitur wajah abnormal; dan masalah jantung, ginjal, tulang, dan pendengaran.
FASD dapat sepenuhnya dihindari dengan tidak meminum alkohol yang mengandung alkohol selama program kehamilan dan selama masa kehamilan.
Kecuali risiko alami FASD, wanita yang kecanduan minuman beralkohol lebih berisiko mengalami keguguran. Saat ini, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada jumlah minimum alkohol yang aman untuk diminum selama kehamilan.
Menurut sebuah penelitian yang didukung oleh National Institutes of Health (NIH), bayi berisiko mengalami perubahan jangka panjang dan bahkan tingkat paparan alkohol yang rendah.
Kehamilan dengan janin kembar atau kehamilan ganda meningkatkan risiko bayi lahir prematur (tepat sebelum usia kehamilan 37 minggu). Diskusi rutin dengan dokter dan pengawasan ketat sepanjang kehamilan juga menjadi kunci penting, Ma.
Kehamilan dengan janin kembar tiga semakin meningkatkan kemungkinan ibu hamil harus menjalani operasi caesar.
Apalagi saat bayi lahir prematur, umumnya mereka cenderung mengalami kesulitan bernapas dan membutuhkan perawatan khusus.
Wanita dengan riwayat kelahiran prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk kembali merasakannya di kehamilan kedua. Umumnya, dokter atau bidan akan memantau dengan cermat apakah Mama punya cerita ini.
Penelitian oleh National Institute of Child Health and Human Development menunjukkan bahwa di antara wanita hamil berisiko tinggi yang mengalami persalinan prematur, pemberian progesteron dapat membantu menunda kelahiran. Namun hal ini harus disamakan dengan status kesehatan masing-masing dan berdasarkan pemeriksaan dokter.
Berikut info tujuh kelompok kehamilan berisiko tinggi. Jangan lupa rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memantau kesehatan kehamilan dan janin ya, Bu.